Kisah Seseorang Yang Masuk Surga Karena Seekor Lalat Dan Masuk Neraka Juga Karena Seekor Lalat

Kopisruput.net – ﷽ Kisah ini termaktub dalam kitab Tauhid tentang seseorang yang masuk Neraka karena seekor lalat dan seseorang yang masuk Surga juga karena seekor lalat.

Dari Thariq bin Syihab رضي الله تعالىٰ عنه, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,

“Ada seorang laki-laki yang masuk Surga karena seekor lalat dan ada pula laki-laki lain yang masuk Neraka karena seekor lalat.”
Para Shahabat bertanya,
“Bagaimana hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?
Beliau ﷺ bersabda,
“Ada dua orang lelaki yang melewati suatu kaum yang memiliki berhala. Tidak ada seorangpun yang diperbolehkan melewati daerah itu melainkan dia harus berkorban (memberikan sesaji) sesuatu untuk berhala tersebut.
Mereka pun mengatakan kepada salah satu di antara dua lelaki itu,
“Berkorbanlah.”
Ia pun menjawab,
“Aku tidak punya apa-apa untuk dikorbankan.”
Mereka mengatakan, “Berkorbanlah, walaupun hanya dengan seekor lalat.”
Kemudian ia pun berkorban (memberikan sesembahan) dengan seekor lalat (kepada selain Allah), sehingga mereka pun memperbolehkannya untuk lewat dan meneruskan perjalanan. Karena sebab itulah, ia masuk Neraka.
Mereka juga memerintahkan kepada orang yang satunya,
“Berkorbanlah.”
Ia menjawab,
“Tidak pantas bagiku berkorban untuk sesuatu selain Allah عز وجل.”
Akhirnya, mereka pun membunuhnya (memenggal) lehernya. Karena itulah, ia masuk Surga.”

(Shahiih, HR. Ahmad dalam Az Zuhud, hal. 15, Abu Nu’aim dalam Al Hilyah, I/203, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf, VI/477, no. 33028)

Kandungan Hadits diatas:

– Hadits diatas menjelaskan bagaimana besarnya masalah syirik walaupun hanya pada sesuatu yang sedikit dan bahwa ia mewajibkan seseorang masuk neraka.

Allah سبحانه و تعالىٰ berfirman:

إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ.

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang orang dzalim itu seorang penolong pun.” (Al-Maidah: 72)

– Didalam hadits ini terkandung peringatan agar tidak terjatuh ke dalam syirik dan bahwa seseorang mungkin terjatuh ke dalamnya, sementara dia tidak menyadari bahwa itu adalah syirik yang mewajibkan neraka.

– Di dalamnya terkandung bahwa dia masuk neraka karena suatu sebab yang pada awalnya bukan merupakan maksudnya, dia hanya melakukan agar selamat dari ancaman para pemilik berhala.

– Di dalamnya juga terkandung bahwa laki laki itu adalah seorang Muslim sebelum itu, jika dia bukan Muslim niscaya Nabi ﷺ tidak bersabda, دَخَلَ النَّارَ فِي ذُبَابٍ (Masuk neraka karena seekor lalat).

– Didalamnya juga terkandung bahwa perbuatan hati merupakan maksud, bahkan dikalangan para penyembah berhala.

(Mereka juga memerintahkan kepada orang yang satunya,
“Berkorbanlah.”
Ia menjawab,
“Tidak pantas bagiku berkorban untuk sesuatu selain Allah عز وجل.”)

Ini mengandung keterangan tentang keutamaan tauhid dan ikhlas. Didalamnya terkandung tentang kadar syirik di dalam hati orang orang mukmin,bagaimana dia sabar menghadapi pembunuhan dan dia tidak mengabulkan permintaan mereka walaupun yang mereka minta hanyalah perbuatan lahir.

(Sumber: Syarah Kitab Tauhid)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.”(QS. Al-Jin [72] : 6)

Ketahuilah bahwasanya musibah (baca : bencana) tidak hanya menimpa orang-orang yang berbuat kezhaliman saja.

Dari Zainab binti Jahsy رضي الله تعالىٰ عنها, ia berkata,

“Wahai Rasulullah, apakah kita akan dibinasakan sementara ditengah-tengah kami ada (banyak) orang-orang shalih?”
Rasulullah ﷺ menjawab,
“Ya, bila keburukan (kekejian) telah merajalela.”

(Shahiih, HR. Al-Bukhari, no. 3346, 3598, 7135, Muslim, no. 2880, at-Tirmidzi, no. 2187, dan Ibnu Majah, no. 3953)

Dari Hasyim رضي الله تعالىٰ عنه, ia berkata,
Rasulullah ﷺ bersabda,

“Tidaklah suatu kaum dimana kemaksiatan-kemaksiatan dikerjakan pada mereka, kemudian mereka mampu untuk merubahnya namun mereka tidak melakukannya, niscaya Allah akan menurunkan kepada mereka adzab (hukuman).”

(Shahiih, HR. Ahmad, no. 16, Abu Dawud, no. 4338, at-Tirmidzi, no. 2168, 3057, dan Ibnu Majah, no. 4005)

Maka cegahlah musibah atau bencana tersebut dengan cara menda’wahkan al-haq yaitu tauhid di atas ‘aqidah dan manhaj Salaf, Ahlus Sunnah wal Jama’ah itulah sebenar-benarnya cara agar terhindar dari musibah dan bencana yang sedang menimpa negeri kita. Dan Wallaahi sebaik-baiknya amar ma’ruf nahi munkar adalah mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah dan mengingkari kesyirikan bahwa hanya Dia-lah Dzat yang berhak diibadahi dengan benar serta mengingkari sekutu-sekutu selain Allah سبحانه و تعالىٰ

Allah ﷻ berfirman :

“Kamu (ummat Islam) adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.” (QS. Ali ‘Imraan [3] : 110)

Allah سبحانه و تعالىٰ berfirman :

“Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuatu dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raaf [7] : 96)

Semoga Allah سبحانه و تعالىٰ membimbing kita di atas hidayah dan taufiq untuk tetap lurus dijalan-Nya.

Sumber: Abu ‘Aisyah Aziz Arief_

Tentang kopisruput

Newbie blogger dan masih terus belajar...
Pos ini dipublikasikan di Nasehat, Ngaji, Peristiwa, Ruqyah Syar'iyyah, Sekitar Kita, Umum dan tag , , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.